DAS (Distributed Antenna System)


Pengertian DAS

Distributed Antenna System (DAS) adalah jaringan node antena yang terpisah secara spasial dan terhubung ke sumber umum melalui media transmisi (seperti kabel serat optik atau koaksial). Tujuannya adalah untuk memperluas dan meningkatkan jangkauan serta kapasitas sinyal nirkabel (baik 4G, 5G, atau Wi-Fi) di dalam atau di luar ruangan, terutama di area yang sulit dijangkau oleh menara seluler tradisional.


Antena DAS (Distributed Antenna System)

1. Jenis Koneksi

Antena DAS menggunakan beberapa jenis koneksi tergantung arsitektur sistemnya:

  • Koneksi Koaksial (Passive DAS):
    Sistem DAS pasif menggunakan kabel koaksial untuk mendistribusikan sinyal RF dari sumber (misalnya BTS atau repeater) ke antena remote. Koneksi ini sederhana namun rentan terhadap kehilangan sinyal pada jarak jauh.

  • Koneksi Serat Optik (Active/Hybrid DAS):
    Sistem DAS aktif atau hybrid menggunakan serat optik sebagai backbone utama. Sinyal RF dikonversi menjadi sinyal optik di Head-End Unit (HEU), dikirim melalui serat optik ke Remote Unit (RU), lalu dikonversi kembali ke sinyal RF untuk disiarkan oleh antena. Koneksi ini mendukung jarak jauh (hingga puluhan km) dengan kehilangan sinyal minimal.

  • Koneksi Ethernet (Digital DAS):
    Beberapa DAS modern menggunakan kabel Ethernet (CAT5/6) untuk menghubungkan RU ke jaringan, seringkali dengan teknologi Power over Ethernet (PoE) untuk menyuplai daya.

2. Kebutuhan Daya (Power)

  • Antena Remote Unit (RU):

    • DAS Aktif/Hybrid: RU memerlukan daya eksternal karena berisi komponen aktif (penguat sinyal, konverter). Daya disuplai melalui:
      • Power over Ethernet (PoE/PoE+): Untuk RU terhubung via Ethernet (tegangan 48V DC).
      • Sumber Daya Lokal: Adaptor AC/DC terpisah di lokasi RU.
      • Remote Power: Daya disalurkan melalui kabel koaksial (PoC - Power over Coax) atau serat optik (menggunakan kabel tembaga terintegrasi).
    • DAS Pasif: Antena tidak memerlukan daya karena hanya berupa komponen pasif (tanpa penguat elektronik). Namun, sistem mungkin memerlukan penguat eksternal (BDA/Repeater) yang membutuhkan daya AC/DC.
  • Head-End Unit (HEU):
    Memerlukan daya AC (biasanya 110-240V) untuk mengoperasikan modul konversi sinyal (RF ke optik dan sebaliknya).

3. Penggunaan CPRI dan Koneksi Optik

  • CPRI (Common Public Radio Interface):
    Ya, DAS modern sering menggunakan CPRI sebagai antarmuka digital antara Base Band Unit (BBU) dan Remote Radio Head (RRH)/Remote Unit (RU). CPRI memungkinkan transmisi sinyal radio dalam format digital melalui serat optik, menggantikan kabel koaksial tradisional.

    • Fungsi CPRI di DAS:
      • Menghubungkan BBU (di lokasi pusat) ke HEU DAS.
      • Mendistribusikan sinyal digital ke RU melalui serat optik.
      • Mendukung standar frekuensi CPRI (misalnya 3.072 Gbps, 6.144 Gbps, hingga 10.137 Gbps) sesuai kebutuhan bandwidth.
  • Koneksi Optik (Serat Optik):
    Ya, serat optik adalah komponen kunci dalam DAS aktif/hybrid, terutama untuk:

    • Backbone Jaringan: Menghubungkan HEU ke RU dengan jarak jauh (hingga 10-40 km).
    • Transmisi CPRI: Sinyal CPRI dikirim melalui serat optik menggunakan SFP (Small Form-factor Pluggable) transceiver.
    • Keuntungan:
      • Bandwidth tinggi (mendukung 5G, LTE Advanced).
      • Immune terhadap interferensi elektromagnetik.
      • Latensi rendah (<100 µs).

Contoh Arsitektur DAS dengan CPRI/Optik:

[BTS/BBU] → (CPRI over Fiber) → [Head-End Unit (HEU)] → (Serat Optik) → [Remote Unit (RU)] → [Antena]
  • RU mengonversi sinyal optik CPRI kembali ke RF untuk disiarkan oleh antena.
  • Daya RU disuplai via PoE atau sumber lokal.

Kesimpulan:

  • Koneksi: DAS menggunakan koaksial (pasif), serat optik/Ethernet (aktif/hybrid).
  • Daya: RU aktif memerlukan daya (PoE, lokal, atau PoC); antena pasif tidak.
  • CPRI & Optik: Ya, DAS modern mengandalkan CPRI melalui serat optik untuk transmisi digital yang efisien, terutama dalam jaringan 4G/5G. Serat optik menjadi tulang punggung distribusi sinyal jarak jauh dengan performa tinggi.

-------------- Perbedaan DAS dan Spliter -----------------

Berikut perbedaan mendasar antara DAS (Distributed Antenna System) dan Splitter dalam konteks distribusi sinyal telekomunikasi, lengkap dengan tabel perbandingan dan penjelasan teknis:


1. Definisi Dasar

Parameter
DAS (Distributed Antenna System)
Splitter
KonsepSistem terdistribusi dengan antena remote, kabel, dan unit aktif/pasif untuk cakupan area luas.Perangkat pasif yang membagi sinyal RF menjadi beberapa jalur output.
Tujuan UtamaMemperluas cakupan sinyal (indoor, stadium, terowongan, gedung tinggi) dengan kualitas terjaga.Membagi daya sinyal RF ke beberapa antena/lokasi dekat (jarak pendek).

2. Komponen & Arsitektur

Aspek
DAS
Splitter
Komponen- Head-End Unit (HEU)<br>- Remote Unit (RU) aktif/pasif<br>- Kabel serat optik/koaksial<br>- Antena remote<br>- Power supply- Input port<br>- Output port (2, 3, 4, atau 8 jalur)<br>- Tidak ada komponen aktif
ArsitekturHierarkis: Sinyal dari BTS → HEU → Jaringan serat/koaksial → RU → Antena.Sederhana: Sinyal masuk → Dibagi secara pasif → Output ke antena.
Jenis- Passive DAS: Hanya kabel koaksial + splitter.<br>- Active DAS: Serat optik + RU aktif.<br>- Hybrid DAS: Kombinasi keduanya.Hanya pasif (tidak memerlukan daya).

3. Cara Kerja & Teknologi

Fitur
DAS
Splitter
Proses Sinyal- Active DAS: Konversi RF ↔ Optik (CPRI), penguatan sinyal di RU.<br>- Passive DAS: Distribusi RF murni via kabel.Membagi daya sinyal RF secara pasif (misal: 1 input → 4 output dengan pembagian daya 25% per output).
Penggunaan CPRI/OptikYa (pada Active/Hybrid DAS): Transmisi digital via serat optik menggunakan CPRI/eCPRI.Tidak ada: Hanya bekerja di domain RF analog.
Kontrol SinyalDapat dikontrol secara terpusat (misal: penyesuaian daya per RU).Tidak dapat dikontrol (pembagian daya tetap).

4. Performa & Keterbatasan

Parameter
DAS
Splitter
Jarak MaksimalHingga puluhan km (Active DAS dengan serat optik).Hingga puluhan meter (tergantung kehilangan sinyal di kabel koaksial).
Kehilangan Sinyal- Active DAS: Minimal (sinyal diperkuat di RU).<br>- Passive DAS: Tinggi (tergantung panjang kabel).Signifikan: Setiap pembagian mengurangi daya (misal: -3 dB untuk 1:2, -6 dB untuk 1:4).
SkalabilitasTinggi: Dapat menambah RU tanpa mengurangi kualitas sinyal.Terbatas: Semakin banyak output, daya per output makin lemah.
Dukungan TeknologiMendukung 4G/5G, multi-band (700 MHz–3.5 GHz), dan MIMO.Hanya untuk frekuensi rendah (2G/3G/4G) dan cakupan terbatas.
BiayaMahal (jutaan hingga miliaran rupiah untuk instalasi).Murah (ratusan ribu rupiah per unit).

5. Kebutuhan Daya & Instalasi

Aspek
DAS
Splitter
Kebutuhan DayaActive DAS: RU memerlukan daya (PoE, AC/DC).<br>Passive DAS: Tidak perlu daya (kecuali repeater eksternal).Tidak perlu daya (murni pasif).
InstalasiKompleks: Perencanaan matang, penarikan kabel serat/koaksial, pemasangan RU di banyak titik.Sederhana: Cukup colokkan antara sumber sinyal dan antena.
PemeliharaanMemerlukan monitoring jaringan dan perawatan RU.Hampir tidak perlu perawatan.

6. Contoh Penggunaan

Skenario
Solusi yang Cocok
Alasan
Stadium, Bandara, MallActive DASCakupan luas, pengguna padat, butuh sinyal stabil di setiap sudut.
Gedung Perkantoran (5 lantai)Passive DAS + SplitterKombinasi hemat biaya untuk area terbatas.
Ruang Kecil (ruang meeting)SplitterCukup bagi sinyal dari 1 antena ke 2–3 titik dekat.
Terowongan, TambangHybrid DASButuh jarak jauh (serat optik) + ketahanan terhadap interferensi.

Kesimpulan Kunci

  • DAS adalah sistem lengkap untuk distribusi sinyal skala besar dengan teknologi canggih (CPRI, serat optik), sedangkan Splitter hanya komponen pasif untuk membagi sinyal di area kecil.
  • DAS aktif dapat memperkuat sinyal dan mendukung 5G, sementara splitter justru melemahkan sinyal setiap pembagian.
  • Splitter sering menjadi bagian dari Passive DAS, tetapi tidak dapat berdiri sendiri untuk solusi skala besar.
  • Biaya DAS jauh lebih tinggi karena kompleksitas instalasi dan komponen aktif, sedangkan splitter sangat terjangkau.

💡 Analogi Sederhana:

  • DAS seperti sistem pipa air bertekanan dengan pompa (RU) di setiap lantai untuk memastikan air mengalir kuat ke keran terjauh.
  • Splitter seperti pembagi selang air di taman: air dari satu sumber dibagi ke beberapa selang, tetapi tekanan berkurang di setiap cabang.